Sabtu, 24 Juni 2017

Selamat Idul Fitri 1438 H





Assalamu ’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Sahabat sekalian yang berbahagia,

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada malam Idul Fitri ini kita senantiasa diberi berbagai limpahan anugerah, berupa kesehatan jasmani dan rohani. Mudah-mudahan dengan anugerah Illahi tersebut kita bisa menggunakannya untuk hal yang terbaik dalam hidup ini.

Momen Idul Fitri sesungguhnya memberikan pesan universal kepada kita semua, agar senantiasa mempererat tali persahabatan dan persaudaraan antara sesama tanpa memandang identitas agama. Setiap komunitas keagamaan dituntut agar mengembangkan persahabatan sebagai wujud kesaksian dan amanah agamanya. Selanjutnya, setiap agama seyogyanya pun bisa menciptakan persahabatan dengan siapa saja selaku pengemban misi dan dakwah. Persekutuan ataupun komunitas agama akan selalu ditandai dengan spirit keramah tamahan yang membuka tangan bagi yang lain.

Idul Fitri adalah hari istimewa bagi umat Islam, yang berakar dari semangat kepedulian. Kepedulian yang diimplementasikan melalui solidaritas terhadap sesama yang lemah, miskin, dan terbelakang. Biasanya dengan mengeluarkan sebagian rezeki kita melalui jalan zakat yang biasanya diberikan sebelum puncak kemenangan itu berlangsung.

Sebagai umat Islam, kita diwajibkan menumbuhkan rasa persahabatan dan kepedulian demi membangun solidaritas kemanusiaan yang utuh dan memberikan jaminan ideal bagi terciptanya nilai-nilai kemanusiaan yang humanis-transformatif. Kepedulian tidak hanya menuntut ketajaman analisis dan solusi, melainkan yang paling penting adalah tindakan nyata atau aksi. Disamping itu, Idul Fitri tidak hanya berupa keberpihakan romantis yang ditonjolkan, tetapi juga lebih kepada tendensi empati-praktis.

Idul Fitri tidak hanya bermakna peningkatan iman kepada Sang Pencipta, lebih daripada itu, ia mengandung spirit keagamaan untuk membangun solidaritas kemanusiaan kepada sesama. Peningkatan keimanan yang tidak terbatas hanya pada hubungan kita kepada Tuhan, melainkan tumbuhnya kesalehan sosial yang teraktualisasi dalam realitas kehidupan.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, semoga amal ibadah puasa kita dan ibadah lainnya diterima Allah SWT.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Selengkapnya

Selasa, 20 Juni 2017

Ramadhan Berbagi Bersama Yatim Dhuafa


"Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini", kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya", demikian hadits yang tertuang dalam riwayat shahih Imam Bukhari tentang balasan bagi orang yang mencintai anak yatim.

Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata : "Isyarat ini cukup untuk menegaskan kedekatan kedudukan pemberi santunan kepada anak yatim dan kedudukan Nabi, karena tidak ada jari yang memisahkan jari telunjuk dengan jari tengah". Hadits yang agung ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim, sehingga Imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: keutamaan orang yang mengasuh anak yatim.

Berkaitan dengan sabda Radulullah SAW tersebut, di Bulan Ramadhan yang mulia ini, Jamaah Mushala Al Barokah dan Karang Taruna Harapan Baru, Kota Bekasi, Bersama Cahaya Foundation berkesempatan mengadakan santunan untuk Yatim dan Dhuafa di Kampung Teluk Buyung, Bekasi Utara, Senin (19/6/2017). Santunan Yatim dan Dhuafa ini merupakan kegiatan rutin jamaah Mushala Al Barokah setiap Bulan Ramadhan setiap tahunnya.

Santunan Ramadhan Jamaah Mushala Al Barokah dan Karang Taruna Harapan Baru kali ini mengambil sasaran di Kampung Teluk Buyung, Bekasi Utara, dikarenakan wilayah tersebut merupakan wilayah yang paling padat penduduk, daerah marginal, disamping tingkat penghasilan rata-rata warganya termasuk kategori yang paling minim dibanding penghasilan rata-rata warga lainnya di Kota Bekasi.

Kegiatan ini adalah bagian dari program kerjasama Jamaah Mushala Al Barokah dan Karang Taruna Harapan Baru dengan Cahaya Foundation, yang merupakan salah satu langkah program pemberdayaan atau donasi zakat, infaq dan sedekah yang terhimpun dari para Jamaah Mushala Al Barokah dan Karang Taruna Harapan Baru. Selain program santunan ada juga beberapa program yang sifatnya berkelanjutan, seperti program kesehatan dan pendidikan.
Selengkapnya

Senin, 19 Juni 2017

Tumor Di Kepala Ibu Yati


Ibu Yati binti Adim, 51 tahun, adalah warga Bojongmenteng, Rawalumbu, Kota Bekasi. Dia se-keluarga tinggal di sebuah rumah petakan dengan sistem sewa bulanan. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, pak Lacan, suaminya, bekerja sebagai buruh serabutan. Keluarga ibu Yati ini merupakan salah satu contoh kasus pasien tidak mampu yang tidak memiliki jaminan kesehatan sama sekali. Disamping karena ketidakpahaman mereka tentang manfaat dari jaminan kesehatan, juga karena tidak sampainya informasi kepada mereka yang menyebabkan mereka tidak mengerti bagaimana cara untuk mendapatkan jaminan kesehatan tersebut secara cuma-cuma dari pemerintah. 

"Selama ini dia sering mengeluh pusing, dan 2 hari ini cuma terbaring sakit di kamar. Saya inisiatif telpon Cahaya karena di hari ke-2 kondisinya tidak sadar", tutur ibu RW saat Tim Pendamping Pasien Cahaya tiba di rumah ibu Yati untuk melakukan evakuasi terhadap pasien dampingan tersebut pada hari Kamis pagi (9/6/2017). 

Ditemani ibu RW dan keluarganya, segera ibu Yati dilarikan ke RS Rawalumbu, sebuah Rumah Sakit yang paling dekat dengan tempat kediaman pasien. Beruntung ada ruang ICU kosong yang bisa segera diisi. Oleh tim medis, ibu Yati segera ditangani, dan saat itu juga segera dilakukan pemindaian dengan menggunakan alat CT Scan untuk mendapatkan pencitraan yang akurat terhadap kondisi kepalanya, serta menetapkan diagnosis atas penyakit yang dideritanya. 

Berdasarkan hasil CT Scan, oleh tim medis disimpulkan bahwa ibu Yati menderita tumor otak. Dikarenakan ibu Yati tidak memiliki jaminan apapun, maka pada saat itu juga Tim Pendamping Pasien Cahaya segera bergerak melakukan proses pengurusan jaminan kesehatannya. 

Selama 4 malam ibu Yati dirawat di ICU RS Rawalumbu. Akan tetapi, karena RS Rawalumbu tidak memiliki dokter spesialis syaraf, maka pasien terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit lain yang memiliki spesialis syaraf. Tim Pendamping Pasien bergerak menghubungi beberapa Rumah Sakit yang memiliki dokter spesialisasi syaraf. Beruntung, RS Hermina Bekasi Barat memiliki dokter spesialisasi syaraf, disamping ada ruang ICU yang juga kosong untuk dapat segera diisi. 

Setelah selesai dibuatkan rujukan dari RS Rawalumbu untuk RS Hermina Bekasi Barat pada Rabu malam (14/6/2017), akhirnya ibu Yati bisa dipindahkan pada Kamis dinihari (15/6/2017). Setiba di RS Hermina Bekasi Barat, Ibu Yati segera mendapat penanganan medis. Kembali dilakukan tindakan CT Scan yang lebih mendalam, melakukan berbagai observasi, sekaligus melakukan perawatan untuk memulihkan stabilitas tubuhnya. Kamis pagi harinya, kembali diupayakan pengurusan jaminan kesehatan ibu Yati untuk RS Hermina Bekasi Barat.

Sahabat sekalian, mari kita tengadahkan tangan, menundukkan kepala, seraya mengirimkan do'a-do'a yang terbaik yang kita miliki ke langit, memohon kesembuhan untuk ibu Yati agar kondisinya cepat stabil, agar segera bisa dilakukan tindakan operasi baginya, agar segera dipulihkan kesehatannya, dan agar dapat berkumpul kembali bersama keluarganya tercinta. Tak lupa, teriring ucap terima kasih kami kepada sahabat sekalian atas segala dukungan yang tak terhingga selama ini kepada Cahaya. 

Salam takzim dari kami, 
Cahaya Foundation

Selengkapnya

Jumat, 16 Juni 2017

Derma Ramadhan Paguyuban AHASS Bekasi

 Derma Ramadhan Paguyuban AHASS Bekasi

Bekasi, 16 Juni 2017 – Dalam rangka memperingati bulan suci Ramadhan, menyambut hari raya Idul Fitri 1439 H dan saling silaturahmi untuk mempererat hubungan antar sesama anggota paguyuban, pada hari Kamis (15/6/2017), Paguyuban AHASS Bekasi, yang merupakan kumpulan lebih dari 70 outlet Bengkel AHASS yang tersebar di Bekasi, mengadakan acara Buka Puasa Bersama dan Derma Ramadhan bersama beberapa lembaga sosial sebagai wujud kepedulian Bengkel AHASS se Bekasi terhadap lingkungan sekitar outlet.

Kegiatan Berbuka Puasa Bersama dan Derma Ramadhan Paguyuban AHASS Bekasi ini dihadiri oleh segenap pemilik Bengkel AHASS se Bekasi dengan mengundang PT Daya Adicipta Motora, sebagai main dealer sepeda motor merk Honda untuk wilayah Jawa Barat, yang diwakili bapak Wido Widiantiko Januar.

 Derma Ramadhan Paguyuban AHASS Bekasi

Bertempat di Rumah Makan Margajaya Bekasi, kegiatan yang rutin dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut ini diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, beberapa sambutan dan Tausiyah menjelang berbuka puasa. Acara dilanjutkan dengan Berbuka Puasa Bersama, Shalat Magrib berjamaah, serta Penyerahan Derma Ramadhan kepada Cahaya Foundation Bekasi, Panti Yatim Assidiqiyah Amanah Ummah Kebalen, dan Yayasan Al Hidayah Kranggan.

Penyerahan Derma Ramadhan kepada Cahaya Foundation Bekasi dilakukan oleh Bapak Yohanes Bosco Sondaag pemilik Bengkel AHASS Mutiara Damai Kebalen, penyerahan Derma Ramadhan kepada Yayasan Assidiqiyah Amanah Ummah Kebalen dilakukan oleh Bapak Endang pemilik Bengkel AHASS Kirana Motor selaku Ketua Paguyuban AHASS Bekasi, dan penyerahan Derma Ramadhan kepada Panti Yatim Al Hidayah Kranggan dilakukan oleh Bapak Wido Widiantiko Januar selaku perwakilan dari PT Daya Adicipta Motora Bandung.

 Derma Ramadhan Paguyuban AHASS Bekasi

Selengkapnya

Sabtu, 10 Juni 2017

Kehamilan Dengan Eklamsia Pada Ibu Ayu


Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi wanita manapun apabila bisa hamil dan memiliki anak sebagai pewaris keturunan dari darah dagingnya sendiri. Apalagi pada kehamilan yang pertama, dan janin yang ada dalam kandungannya yang merupakan calon anak yang pertama pasti akan dirawat sebaik mungkin.

Begitu juga dengan Ayu Ratna Fitriani, seorang ibu muda berumur 21 tahun, warga Jatiasih, yang sedang menanti saat-saat kelahiran bayi yang dikandungnya. Ada kebahagiaan yang tak terhingga yang dirasakannya di saat usia kandungannya sudah mendekati 32 bulan.

Akan tetapi, tanpa sebab, pada hari Selasa (6/6/3027), mendadak ibu Ayu mengalami kejang-kejang beberapa kali. Oleh suami, segera ibu ayu dilarikan ke Rumah Sakit yang terdekat dengan rumah kontrakan mereka, yaitu ke RSU Multazam Medika, Jatimulya. Setiba di Rumah Sakit, ibu Ayu segera diberikan pertolongan, dicek tensi darah dan urinnya. Didapat hasil tensi darahnya 190/140, positif menderita Eklamsia, sebuah penyakit yang kadangkala menyerang ibu-ibu yang dalam usia kehamilan diatas 20 minggu, dan kerapkali berujung kepada kematian.

Oleh pihak paramedis, disimpulkan bahwa ibu Ayu harus segera diambil tindakan berupa Operasi Caesar, untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya. Akan tetapi ruang ICU di RSU Multazam Medika dalam kondisi terisi semua, disamping pula tidak memiliki ruang NICU untuk perawatan bayinya. Ditambah lagi, ternyata ibu Ayu tidak memiliki jaminan apapun untuk berobat, sedangkan suami baru saja menganggur setelah sebelumnya bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perumahan.

Berdasarkan info dari kerabatnya, akhirnya keluarga ibu Ayu meminta pendampingan kepada teh Novi melalui Cahaya Foundation. Fokus pendampingan ada 2 hal; mencarikan Rumah Sakit yang memiliki ruang ICU dan NICU, serta mengusahakan penjaminannya. Teh Novi dan Tim Pendamping Pasien Cahaya Foundation segera bergerak mengusahakan semua keperluan yang dibutuhkan ibu Ayu, yaitu Rumah Sakit yang memiliki ruang ICU, NICU dan penjaminan pengobatannya, sedangkan RSU Multazam Medika berusaha membuat kondisi ibu Ayu agar menjadi stabil hingga waktu saat akan dipindahkan ke Rumah Sakit lain.

Ruang ICU dan NICU di RSUD Kota Bekasi kebetulan penuh, tapi ada sedikit harapan di RS Hermina Bekasi Barat yang kebetulan sekali ada ruang ICU yang kosong. Oleh RSU Multazam Medika segera dibuatkan surat rujukan untuk dipindah ke RS Hermina Bekasi Barat. Penjaminan pembiayaannya pun sudah selesai diurus.

Rabu (7/6/2017), ibu Ayu segera dipindah ke RS Hermina Bekasi Barat. Operasi Caesar segera disiapkan. Tepat pukul 14.00 WIB Operasi Caesar dilaksanakan, dan syukur alhamdulillah berjalan dengan baik, ibu dan bayinya selamat dengan bobot bayi 1,2 Kg. Pasca operasi, ibu Ayu kondisinya cukup stabil sehingga tidak perlu dirawat di ruang ICU, cukup di ruang perawatan biasa, sedangkan bayinya dirawat di ruang NICU.

Hari sabtu (10/6/2017), ibu Ayu sudah diperbolehkan pulang, akan tetapi bayinya masih harus mendapatkan perawatan secara intensif di ruang NICU RS Hermina Bekasi Barat.


Sujud syukur kami kepada Allah SWT, dan ucapan terima kasih atas dukungan yang tak terhingga dari Sahabat sekalian sehingga kita telah membantu menolong kesulitan ibu Ayu, bayi dan keluarganya.

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya

Kamis, 08 Juni 2017

Nyai Jeli, Menderita Gagal Ginjal


Nyai Jeli, 54 tahun, merupakan warga Desa Kedung Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Keluarga Nyai Jeli termasuk kedalam kategori keluarga yang kurang mampu. Beberapa waktu yang lalu Nyai Jeli mengalami nyeri yang teramat sangat pada bagian pinggang dan tungkai mulai membengkak. Kondisinya sudah mulai kepayahan, sehingga oleh pihak keluarga dibawa ke RS Anna Medika dengan menggunakan jaminan Kartu Indonesia Sehat.

Akan tetapi penyakit yang dideritanya tak kunjung membaik. Setelah dirembugkan bersama, pihak keluarga berinisiatif  memindahkan Nyai Jeli ke RSUD Kabupaten Bekasi. Karena kondisinya semakin memburuk, pihak keluarga pasrah dan membawa Nyai Jeli pulang ke rumah.

Tak lama berselang, pada hari Senin (5/6/2017), salah seorang anak Nyai Jeli menghubungi teh Novi, salah seorang pendamping pasien, meminta tolong agar bisa mengusahakan pengobatan Nyai Jeli ke RSCM.

Pada keesokan harinya, hari Selasa (6/6/2017), Nyai Jeli diberi pendampingan ke RSCM, dan alhamdulillah saat itu juga bisa dirawat di IGD RSCM. Oleh tim medis Nyai Jeli segera ditangani, mulai dilakukan pemasangan kateter serta selang NGt.


Setelah dilakukan observasi secara menyeluruh, Nyai Jeli didiagnosa menderita Gagal Ginjal sehingga diharuskan melakukan hemodialisa atau cuci darah secara rutin dalam kurun waktu tertentu.

Hanya 1 hari Nyai Jeli dirawat di RSCM, selanjutnya diperkenankan pulang. Untuk hemodialisa kelanjutannya, dapat dilakukan melalui rawat jalan.

Alhamdulillah pendampingan pasien atas nama Nyai Jeli telah selesai dengan sempurna. Terima kasih atas dukungan yang tak terhingga dari Sahabat semua.

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya