Tampilkan postingan dengan label Pendampingan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendampingan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Mei 2017

Penyakit Tb Paru Pak Arman


Cahaya Foundation dihubungi mbak Ghifa, bahwa kondisi tubuh pak Arman mengalami penurunan kesehatan yang semakin memburuk. Tubuhnya lemas dan keadaannya semakin melemah, keseharian hanya terbaring di tempat tidur.

Pak Arman, 56 tahun, tinggal di Kampung Mede, Bekasi Timur. Mereka sekeluarga tinggal di sebuah rumah kecil (mirip rumah petakan). Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pak Arman kerja serabutan, melakukan apa saja yang menghasilkan uang, dan yang terpenting halal.

Menurut pengakuan anaknya, pak Arman sudah mengidap penyakit paru-paru selama lebih dari setahun terakhir ini. Dikarenakan tidak memiliki cukup uang, dan juga tidak adanya kartu jaminan kesehatan, maka pak Arman hanya sesekali saja berobat ke klinik. Terakhir terpaksa berhenti berobat sehingga kondisinya mengalami penurunan yang drastis. Badannya semakin menyusut, bahkan sudah kesulitan saat diajak komunikasi.

Saat itu juga, Tim Pendampingan Pasien Cahaya Foundation segera mengevakuasi pak Arman dari rumahnya, dan segera melarikannya  ke RSUD Kota Bekasi. Setiba di UGD RSUD Kota Bekasi, pak Arman langsung ditangani pihak paramedis, dan terdiagnosa mengidap penyakit Tb Paru, yang mengharuskannya dirawat inap untuk mendapat perawatan secara intensif di Rumah Sakit. Tidak lama setelah itu, pak Arman segera mendapat ruang perawatan di Ruang Teratai RSUD Kota Bekasi. Jaminan kesehatan untuk menjamin pembiayaan pak Arman selama dalam masa perawatan di Rumah Sakit pun segera diurus keesokan harinya.


Alhamdulillah, setelah beberapa waktu mendapat perawatan secara intensif, pak Arman sudah diperbolehkan pulang, dan selanjutnya tetap diharuskan melakukan rawat jalan untuk kontrol secara rutin atas pengobatan penyakitnya.

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya

Jumat, 05 Mei 2017

Cidera Kepala Bapak Saepudin


Bapak Saepudin, 41 tahun, warga Kampung Rawa Roko, Rawalumbu, Kota Bekasi, mengalami cidera berat pada bagian kepala akibat kecelakaan lalulintas.

Kronologis kejadian sebagai berikut; sekitar pukul 06.00 WIB, pada hari Kamis (4/5/17) yang lalu, di Jalan Narogong Raya, bapak Saepudin, yang mengendarai sepeda motor, mengalami kecelakaan lalulintas sehingga dirinya terpental beberapa meter yang mengakibatkan bagian kepalanya membentur aspal dengan cukup keras.

Saat itu juga bapak Saepudin segera dilarikan ke Rumah Sakit terdekat, yaitu RS St. Elizabeth di bilangan Jalan Raya Narogong Kota Bekasi. Dikarenakan kurang lengkapnya fasilitas di Rumah Sakit tersebut, bapak Saepudin kemudian segera dipindahkan ke RSUD Kabupaten Bekasi. Setiba di RSUD Kabupaten Bekasi, dikarenakan bapak Saepudin mengalami penurunan kesadaran, dan diduga ada pembekuan darah di kepalanya, maka disarankan untuk dilakukan tindakan operasi.

Untuk melakukan tindakan operasi, perlu perawatan yang lebih intensif di ruang ICU, baik pra maupun pasca operasi. Kebetulan ruang ICU di RSUD Kabupaten Bekasi pada saat itu dalam kondisi terisi semua, sehingga Cahaya Foundation mengupayakan untuk mencari alternatif ruang ICU dan tindakan operasi di Rumah Sakit lain. Bersyukur, masih bisa mendapat ruangan ICU di RS Hermina Bekasi Barat yang segera bisa diisi, sedangkan penjaminan perawatannya sedang diupayakan.


Pukul 07.00 WIB pada Sabtu (6/5/17) kemarin, di RS Hermina Bekasi Barat, bapak Saepudin sudah berhasil dioperasi di bagian kepalanya. Namun, keadaannya saat ini dalam kondisi masih belum sadarkan diri.

Sahabat sekalian, mari sama-sama kita do'akan untuk kesembuhan bapak Saepudin agar segera pulih kembali kondisinya seperti semula, dapat berkumpul kembali dengan keluarganya tercinta, dan dapat beraktifitas kembali untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Aamiin...

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation

Selengkapnya

Rabu, 12 April 2017

Pendampingan Pasien di 3 Kota

Cahaya Foundation hanyalah sebuah Lembaga Kemanusiaan lokal dan kecil yang berkedudukan dan bergerak di wilayah Bekasi Raya, dengan jumlah aktifis hanya 7 orang. Akan tetapi, hari ini Cahaya diberi waktu dan kesempatan, berada di 3 titik lokasi yang berbeda dan berjauhan; RSUD Ciamis, RSUP Persahabatan Jakarta dan RS Dr. Subki Abdulkadir Bekasi, untuk memberikan pendampingan bagi pasien-pasien yang tidak mampu, atas nama:
1. Bapak Tarlan, 67 tahun, jaminan KIS, penyakit TB Paru, RSUD Ciamis.
2. Ibu Rohini, 55 tahun, jaminan BPJS, penyakit Kista Rahim, RSUP Persahabatan Jakarta.
3. Ibu Sri Setianingsih, 63 tahun, jaminan KIS, penyakit Parkinson, RS Dr Subki Abdulkadir Bekasi.








Sahabat mulya sekalian, ikhtiar telah kita lakukan bersama-sama semaksimal mungkin untuk memberi pembelaan kepada ke-tiga pasien diatas untuk mendapatkan fasilitas berobat secara layak dan berkeadilan. Sekarang, mari kita sama-sama angkat kedua tangan kita dan tengadahkan muka, seraya memohon dengan sangat kepada Sang Pemberi Hidup untuk memberi kesembuhan bagi bapak Tarlan, ibu Rohini dan ibu Sri, supaya disegerakan diangkat penyakit dari tubuh mereka. Selanjutnya..., biarlah takdir yang bertarung di langit. Aamiin...

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya

Jumat, 07 April 2017

Pendampingan adik Elvira Salsabila ke RSCM


Adik Elvira Salsabila, yang ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan ini, lahir dalam kondisi normal seperti bayi-bayi lain pada umumnya. Akan tetapi, sekitar usia 7 bulan, adik Elvira pernah mengalami panas tinggi dan segera dibawa oleh orangtuanya ke klinik dokter anak. Pada hari ke-2, adik Elvira mengalami kejang-kejang, sehingga segera dilarikan ke Rumah Sakit. Karena kesadarannya semakin menurun, akhirnya masuk ke ruang PICU di Rumah Sakit yang lain selama 12 hari dengan biaya sebesar 44 juta. Saat itu adik Elvira berobat sebagai pasien umum.

10 hari kemudian adik Elvira mengalami diare dan dibawa oleh orangtuanya ke RS Persahabatan dengan menggunakan fasilitas jaminan BPJS yang sudah dimiliki, dirawat inap selama 27 hari.

Setelah selesai dirawat, selanjutnya kontrol rawat jalan, namun pasien tidak memiliki rujukan berjenjang dari RSUD Kota Bekasi. Akhirnya adik Elvira berobat ke RSUD Kota Bekasi hingga sekarang.

Kemarin siang, ayahnya adik Elvira datang ke Cahaya Foundation meminta bantuan pendampingan setelah mendapat rujukan dari RSUD Kota Bekasi untuk berobat ke spesialis Syaraf Anak dan spesialis Mata Anak di RSCM, dikarenakan pihak keluarga belum tahu prosedur dan tatacara pelayanan penanganan pasien disana.



Subuh tadi, bersinergi dengan ambulan Lotte Mart Rumah Zakat yang selalu siap mengantarkan pasien, adik Elvira berangkat ke RSCM bersama dengan adik Hendri Maulana, pasien sus. Celebral Palsy dari Muara Gembong, yang kemarin Cahaya Foundation beri pendampingan untuk bisa dirawat di RSUD Kota Bekasi dan hari ini kebetulan dirujuk ke spesialis Syaraf Anak RSCM juga.



Sahabat sekalian, mari kita sama-sama berdo'a untuk kesembuhan adik Elvira dan adik Hendri, semoga segera diberikan kesembuhan, dan diangkat penyakitnya. Aamiin...

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya

Rabu, 29 Maret 2017

Pembelaan untuk Pengobatan Hendri


Berawal dari kegiatan bakti sosial Cahaya Foundation dengan mbak Menu Dwi Yanti di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi pada Oktober 2016 yang lalu, yang mana pada saat itu menyalurkan bantuan dari ibu Hera Handayani dan ibu Funnywati Sucipto, berupa: 12 kursi roda, sembako, peralatan tulis menulis, serta berbagai macam buku bacaan untuk anak-anak, Cahaya Foundation bertemu dengan Hendri Maulana, 7 tahun, yang merupakan salah seorang anak yang menerima bantuan kursi roda. Saat itu kondisi Hendri sudah mengalami kelumpuhan, kebutaan, dan gizi buruk.

Hendri yang ayahnya bekerja sebagai nelayan serabutan ini, menurut cerita kedua orangtuanya terlahir dalam keadaan normal, namun perkembangannya berbeda dengan anak-anak normal lain pada umumnya. Pada saat itu orang tua Hendri curiga dengan pandangan Hendri yang tidak fokus dan tidak bisa berbicara secara normal untuk anak-anak seusianya. Hendri dibawa berobat ke dokter spesialis anak, dengan hasil bahwa Hendri divonis mengalami kebutaan. Menjelang usia 2 tahun, Hendri juga pernah mengalami kejang-kejang dan oleh dokter divonis epilepsi.



Pada hari selasa (28/3), Cahaya Foundation mendapat informasi mendadak dari salah seorang relawan pengajar di Muara Gembong bahwa Hendri mengalami kejang-kejang dan demam. Dikarenakan kondisi umum Hendri saat itu dianggap cukup darurat, maka disusunlah rencana evakuasi untuk membawa Hendri ke RSUD Kota Bekasi guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Proses penjaminan pembiayaan pun seketika itu juga langsung diurus sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan secara cuma-cuma bagi warga yang tidak mampu.




Hari rabu pagi (29/3) Hendri dievakuasi, alhamdulillah, saat ini Hendri telah ditangani oleh paramedis RSUD Kota Bekasi dan sedang dalam perawatan dengan diagnosa susp. celebral palsy dan obs kejang. Jaminan pembiayaan perawatan hingga tuntas untuk Hendri pun telah selesai Cahaya Foundation perjuangkan.

Sahabat sekalian, mari kita sama-sama panjatkan do'a yang terbaik untuk kesembuhan Hendri, mengetuk pintu langit seraya berharap semua permohonan terbaik kita diijabah. Semoga Hendri segera diberikan kesembuhan, diangkat penyakitnya, bisa berkumpul kembali bersama keluarganya tercinta, dan bisa bermain kembali dengan kawan-kawan sepermainan di kampungnya. Aamiin...

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya

Rabu, 22 Maret 2017

Advokasi Biaya Perawatan Ibu Murni

Minggu malam itu (19/3), pembina sebuah lembaga besar yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, Yayasan Sahabat Dhuafa, menghubungi salah seorang relawan Cahaya Foundation. Beliau memberikan informasi mengenai kondisi bibinya yang sudah 4 hari terbaring di ruang ICU sebuah Rumah Sakit di Bekasi, dengan kronologis sebagai berikut:

1. Pasien tersebut adalah ibu murni, 65 tahun, pengguna BPJS Askes kelas 1, beralamat di Jl. Belimbing 2 No. 13, Kranji, Bekasi Barat, masuk Rumah Sakit sejak tanggal 15 maret 2017 dengan gejala; lemas, sesak nafas dan susah makan.

2. Awalnya ibu Murni, masuk ruang perawatan kelas VIP dikarenakan menurut pihak Rumah Sakit kamar kelas 1 penuh. Setelah 1 malam dirawat di ruang VIP, kondisi ibu Murni semakin memburuk sehingga harus dirawat di ruang ICU.

3. Ternyata ada permasalahan administrasi keuangan untuk perawatan di ruang ICU dikarenakan ruang awal masuk adalah kelas VIP, sehingga pasien selama dirawat di ruang ICU dikenakan biaya kelas VIP.

Pihak keluarga meminta bantuan advokasi untuk membantu memediasi permasalahan administrasi keuangan di Rumah Sakit tersebut dengan tagihan biaya yang sudah mencapai lebih dari 50 juta rupiah dan sudah membayar sebesar 19 juta rupiah sebagai jaminan di awal mula perawatan.


Pada keesokan harinya, Senin siang, Cahaya Foundation mengutus tim advokasi dan segera dilakukan mediasi antara keluarga pasien dengan pihak Rumah Sakit, akan tetapi belum ada titik temu dikarenakan sejak awal keluarga pasien menyetujui dan menandatangani tindakan perawatan di ruang kelas VIP.


Di hari berikutnya, Rabu pagi, kembali dilakukan advokasi dan mediasi. Alhamdulillah semua permasalahan administrasi keuangan bisa diselesaikan secara tuntas, tanpa sedikit pun biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak keluarga pasien, sedangkan uang jaminan yang 19 juta rupiah yang telah dibayarkan justru dikembalikan oleh pihak Rumah Sakit kepada keluarga pasien.





Namun Allah SWT berkehendak lain. Setelah proses advokasi dan mediasi penyelesaian masalah administrasi keuangan sudah tuntas dilakukan, ibu murni dipanggil menghadap Allah SWT.

Kami panjatkan do'a terbaik untuk ibu Murni, sebagaimana selalu kami lakukan kepada semua pasien di setiap pendampingan.

Selamat jalan ibu Murni, tugasmu di dunia telah selesai engkau tunaikan. Semoga engkau mendapat tempat yang terbaik di sisiNYA. Aamiin...

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya

Selasa, 07 Maret 2017

Penyakit Shelya

Nama: Shelya Perawati Anwar
Umur: 22 tahun
Alamat: Kp. Kebalen RT 002 RW 001, Kel. Kebalen, Kec. Babelan, Kabupaten Bekasi.
Penyakit:



Info awal dr anggota kominitas bujug buneng bang gimen. Ada apsien dng domisli babelan. Kondissi pasien lemah sdh 2mng sakit yg dikeluhkan perut. Info dr suami pasien sdh 3x ke klinik. Tp tdk ada perubahan. Pasien diarahkan msk rs. Tiara dng jminan jamkesda kabupaten. Saat ini pasien dirwt di rs.tiara
Selengkapnya