Kamis, 14 Desember 2017

Kisah Linda, MGers Dari Bengkulu


Saat ini, semakin hari semakin banyak ditemukan penyandang Myasthenia Gravis yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Seperti halnya Linda Herliana, 27 tahun, warga Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu yang baru saja Cahaya Foundation beri pendampingan.

Sejak awal April 2017, Linda mulai merasakan gejala susah menelan, sesak nafas, serta mudah lelah setelah melakukan aktifitas. Pada kondisi orang normal, kelelahan otot merupakan hal biasa yang dapat disembuhkan dengan beristirahat. Namun kelemahan otot yang Linda alami terjadi tanpa kontrol. Linda segera memeriksakan kesehatannya di sebuah Rumah Sakit swasta di Bengkulu. Dokter yang melakukan pemeriksaan di Poly Syaraf Rumah Sakit tersebut mendiagnosa, bahwa Linda terkena Myasthenia Gravis, yaitu kelainan autoimun yang tergolong langka, dimana antibodi yang diproduksi menyerang otot-otot tubuh penyandangnya sendiri dan dapat menyerang usia berapapun. Linda selanjutnya diberikan pyridostigmine (Mestinon), yaitu agen antikolinesterase yang digunakan untuk pengobatan simtomatik Myasthenia Gravis.

Selang beberapa bulan melakukan kontrol ke Rumah Sakit tersebut, Linda tidak banyak mengalami kemajuan yg berarti. Kondisinya cenderung drop, yang ditandai dengan penurunan berat badan secara drastis. Melihat hal itu, dokter syaraf yang selama ini menanganinya menyarankan Linda untuk melakukan pemeriksaan lebih detail lagi, berupa pemeriksaan Repetitive Nerve Stimulation (RNS) dan Scan Thorax. Ditunjuklah RSCM sebagai tempat rujukan Linda untuk menjalani test tersebut.




Pertengahan November 2017, Linda meminta pendampingan Cahaya Foundation, untuk memberikan pendampingan pada saat berobat ke RSCM Kencana. Di RSCM, Linda ditangani oleh Dr Manfaluthy Hakim, selaku dokter spesialis syaraf di RSCM, dan pada akhirnya secara klinis Linda benar-benar dinyatakan positif Myasthenia Gravis. Dokter menyarankan Linda untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan RNS serta Scan Thorax. Dimulailah marathon serangkaian test yang harus Linda jalani di RSCM, mulai dari pemeriksaan darah, RNS dan Scan Thorax. Sesaat setelah pemeriksaan Scan Thorax, Linda mengalami sesak nafas dan lemas, yang segera dilarikan ke ruang transit. Diduga karena pemeriksaan yang cukup lama dan kemungkinan karena obat scan yang masuk ke dalam darah. Selang 1 jam kemudian, keadaan Linda mulai membaik.

Setelah menjalani semua rangkaian tes tersebut, Linda dijadwalkan bertemu kembali dengan dokter sembari membawa hasil tes tersebut. Hampir 2 minggu kemudian Linda baru bisa bertemu dengan dokter Manfaluthy Hakim, dikarenakan beberapa kali cancel. Berdasarkan semua hasil tes tersebut, Linda dinyatakan menderita Myasthenia Gravis type General dan kelenjar Thymusnya membesar. Hal inilah yg menyebabkan Linda mengalami kondisi stuck cenderung memburuk. Dokter menyarankan Linda untuk segera menjalani Plasmapharesis dan operasi pengangkatan kelenjar thymus.

Linda memutuskan untuk sementara kembali ke Bengkulu untuk diskusi dengan keluarga mengingat banyak hal yang harus dipersiapkan untuk menjalani proses pengobatan di Jakarta. Sebelum kembali ke Bengkulu, Linda sempat memberikan testimoninya atas pendampingan yang selama ini ia rasakan. Berikut testimoninya;

"Alhamdulillah,,  selesai juga berobat di RSCM nya,,  terima kasih yg sebesar2nya buat mbak wiwik dari @Cahaya Fondution yg udah dampingi saya selama berobat disini, semoga kebaikan mbak dibalas oleh yg maha kuasa dan menjadi amal jariyah buat mbak,,  amin...  Terima kasih juga buat bu Eka Diah Purwanti atas waktunya harini udah nmenin kedokter dan menguatkan saya dan untuk nasehat serta masukannya meskipun hasil tidak sesuai dengan apa yg kita harapkan namun harus kuat untuk bertahan ,, mudah2an silaturahmi tetap terjalin meski jarak akan memisahkan,,☺ harapan saya semoga CAHAYA FONDUTION tetap terus berdikari untuk membantu orang2 yg membutuhkan bantuan seperti saya,,  mudah2an ada jodoh kita bertemu lagi dilain waktu..  Amin Rido Maulana"

#CahayaFoundation #Kesehatan #Pendampingan #Advokasi #Pasien #Jabodetabek #Bekasi #Bengkulu #Indonesia


EmoticonEmoticon