Kamis, 08 Oktober 2020

Gema Adzan di Kompleks Pemakaman

Pagi ini cerah. Hujan semalam di wilayah Setu dan sekitarnya membuat suasana hangat nan basah. Pagi yang membuat semangat, hari ini, Rabu, 7 Oktober 2020, roda Si Boy bakal berputar lagi, menapaki aspal yang kadang tak bersahabat di tubuh tua yang kian tampan lagi mapan. Belasan ribu kilo telah dilewati Si Boy dalam pengabdiannya membantu pasien. Juga memasok aneka agenda sosial para relawan-relawan di jalan Cahaya. 

Usai loading logistik di dua tempat, melajulah Si Boy menuju lokasi Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon, Jakarta Timur, yang kini jadi lokasi pemakaman jenazah korban Covid-19 sejak Maret lalu. 

Hati mulai bergetar, jantung mulai berdesir syahdu saat melihat deretan makam yang berjajar rapi sejak jelang gerbang komplek pemakaman. Area dengan dominan warna hijau, sejuk di naungi aneka pepohonan yang besar. Di posko induk, logistik diturunkan. Serah terima logistik berupa 150 kotak nasi, 150 susu kemasan, 150 air mineral botol, dan 250 roti manis dengan petugas berlangsung singkat.

Gema Adzan di Kompleks Pemakaman

Tak lama, petugas meminta sebagian besar logistik dimasukkan ke ambulans lagi. Di luar dugaan mereka meminta tim mengantarkan pasokan logistik untuk petugas makam tepat di area korban Covid. Bismillah. 

Tak sampai 10 menit, roda Si Boy berputar, sampailah di sebuah lahan yang terlihat baru dibuka sebagai area pemakaman jenazah baru. Benar saja, 4 ambulans yang tak lama beriringan memasuki kompleks makam, berjajar saling berdekatan. Belasan orang berpakaian APD lengkap, belasan petugas makam berada di sekelilingnya. Beberapa orang di antaranya siap siaga dengan alat penyemprot berisi disinfektan. Siap ketja. Memandikan siapa saja yang mendekat.

Seorang bocah menangis keras. Tubuh gempalnya dipegang dua orang dewasa, membawanya menjauh dari lokasi makam. Tetiba suara adzan menggema dari pinggir sebuah lubang. Adzan yang lantang, namun diiringi isak tangis pengumandangnya. Pilu. Pedih. Membawa suasana siang itu menjadi begitu menyayat hati. Adzan yang tak biasa. Senandung pengakuan pada Sang Maha.  Tiada Kekuatan selainNya. Tiada kuasa diatas kuasaNya. 

Gema Adzan di Kompleks Pemakaman

"Terima kasih kami ucapkan atas pemberian ibu-ibu dan bapak-bapak. Semoga berkah buat semua." Demikian ucap belasan petugas makam saat logistik diserahkan.  

Gema Adzan di Kompleks Pemakaman

Perasaan haru tak tertahan. Hanya ini yang mampu kami persembahkan untuk kalian. Tiada kuasa yang mampu membayar apa yang mereka lakukan bagi bangsa ini di saat pandemi yang masih mengerikan hingga hari ini dengan setimpal. Anak-anak bangsa yang mampu membuat pilihan luar biasa dalam pengabdian. 

Setiap insan pasti akan merasakan kematian. Tiada musibah terbesar selain kematian. Seperti panggilan suara adzan menujuNya. Kita pasti akan kembali padaNya, menyambangi pemakaman seperti ini satu saat nanti. Mendengarkan suara adzan itu untuk yang terakhir kali, sebelum menuju kegelapan abadi sampai hari berbangkit tiba nanti. 

(#maks)


EmoticonEmoticon