Sabtu, 10 Juni 2017

Kehamilan Dengan Eklamsia Pada Ibu Ayu


Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi wanita manapun apabila bisa hamil dan memiliki anak sebagai pewaris keturunan dari darah dagingnya sendiri. Apalagi pada kehamilan yang pertama, dan janin yang ada dalam kandungannya yang merupakan calon anak yang pertama pasti akan dirawat sebaik mungkin.

Begitu juga dengan Ayu Ratna Fitriani, seorang ibu muda berumur 21 tahun, warga Jatiasih, yang sedang menanti saat-saat kelahiran bayi yang dikandungnya. Ada kebahagiaan yang tak terhingga yang dirasakannya di saat usia kandungannya sudah mendekati 32 bulan.

Akan tetapi, tanpa sebab, pada hari Selasa (6/6/3027), mendadak ibu Ayu mengalami kejang-kejang beberapa kali. Oleh suami, segera ibu ayu dilarikan ke Rumah Sakit yang terdekat dengan rumah kontrakan mereka, yaitu ke RSU Multazam Medika, Jatimulya. Setiba di Rumah Sakit, ibu Ayu segera diberikan pertolongan, dicek tensi darah dan urinnya. Didapat hasil tensi darahnya 190/140, positif menderita Eklamsia, sebuah penyakit yang kadangkala menyerang ibu-ibu yang dalam usia kehamilan diatas 20 minggu, dan kerapkali berujung kepada kematian.

Oleh pihak paramedis, disimpulkan bahwa ibu Ayu harus segera diambil tindakan berupa Operasi Caesar, untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya. Akan tetapi ruang ICU di RSU Multazam Medika dalam kondisi terisi semua, disamping pula tidak memiliki ruang NICU untuk perawatan bayinya. Ditambah lagi, ternyata ibu Ayu tidak memiliki jaminan apapun untuk berobat, sedangkan suami baru saja menganggur setelah sebelumnya bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu perumahan.

Berdasarkan info dari kerabatnya, akhirnya keluarga ibu Ayu meminta pendampingan kepada teh Novi melalui Cahaya Foundation. Fokus pendampingan ada 2 hal; mencarikan Rumah Sakit yang memiliki ruang ICU dan NICU, serta mengusahakan penjaminannya. Teh Novi dan Tim Pendamping Pasien Cahaya Foundation segera bergerak mengusahakan semua keperluan yang dibutuhkan ibu Ayu, yaitu Rumah Sakit yang memiliki ruang ICU, NICU dan penjaminan pengobatannya, sedangkan RSU Multazam Medika berusaha membuat kondisi ibu Ayu agar menjadi stabil hingga waktu saat akan dipindahkan ke Rumah Sakit lain.

Ruang ICU dan NICU di RSUD Kota Bekasi kebetulan penuh, tapi ada sedikit harapan di RS Hermina Bekasi Barat yang kebetulan sekali ada ruang ICU yang kosong. Oleh RSU Multazam Medika segera dibuatkan surat rujukan untuk dipindah ke RS Hermina Bekasi Barat. Penjaminan pembiayaannya pun sudah selesai diurus.

Rabu (7/6/2017), ibu Ayu segera dipindah ke RS Hermina Bekasi Barat. Operasi Caesar segera disiapkan. Tepat pukul 14.00 WIB Operasi Caesar dilaksanakan, dan syukur alhamdulillah berjalan dengan baik, ibu dan bayinya selamat dengan bobot bayi 1,2 Kg. Pasca operasi, ibu Ayu kondisinya cukup stabil sehingga tidak perlu dirawat di ruang ICU, cukup di ruang perawatan biasa, sedangkan bayinya dirawat di ruang NICU.

Hari sabtu (10/6/2017), ibu Ayu sudah diperbolehkan pulang, akan tetapi bayinya masih harus mendapatkan perawatan secara intensif di ruang NICU RS Hermina Bekasi Barat.


Sujud syukur kami kepada Allah SWT, dan ucapan terima kasih atas dukungan yang tak terhingga dari Sahabat sekalian sehingga kita telah membantu menolong kesulitan ibu Ayu, bayi dan keluarganya.

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya

Kamis, 08 Juni 2017

Nyai Jeli, Menderita Gagal Ginjal


Nyai Jeli, 54 tahun, merupakan warga Desa Kedung Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Keluarga Nyai Jeli termasuk kedalam kategori keluarga yang kurang mampu. Beberapa waktu yang lalu Nyai Jeli mengalami nyeri yang teramat sangat pada bagian pinggang dan tungkai mulai membengkak. Kondisinya sudah mulai kepayahan, sehingga oleh pihak keluarga dibawa ke RS Anna Medika dengan menggunakan jaminan Kartu Indonesia Sehat.

Akan tetapi penyakit yang dideritanya tak kunjung membaik. Setelah dirembugkan bersama, pihak keluarga berinisiatif  memindahkan Nyai Jeli ke RSUD Kabupaten Bekasi. Karena kondisinya semakin memburuk, pihak keluarga pasrah dan membawa Nyai Jeli pulang ke rumah.

Tak lama berselang, pada hari Senin (5/6/2017), salah seorang anak Nyai Jeli menghubungi teh Novi, salah seorang pendamping pasien, meminta tolong agar bisa mengusahakan pengobatan Nyai Jeli ke RSCM.

Pada keesokan harinya, hari Selasa (6/6/2017), Nyai Jeli diberi pendampingan ke RSCM, dan alhamdulillah saat itu juga bisa dirawat di IGD RSCM. Oleh tim medis Nyai Jeli segera ditangani, mulai dilakukan pemasangan kateter serta selang NGt.


Setelah dilakukan observasi secara menyeluruh, Nyai Jeli didiagnosa menderita Gagal Ginjal sehingga diharuskan melakukan hemodialisa atau cuci darah secara rutin dalam kurun waktu tertentu.

Hanya 1 hari Nyai Jeli dirawat di RSCM, selanjutnya diperkenankan pulang. Untuk hemodialisa kelanjutannya, dapat dilakukan melalui rawat jalan.

Alhamdulillah pendampingan pasien atas nama Nyai Jeli telah selesai dengan sempurna. Terima kasih atas dukungan yang tak terhingga dari Sahabat semua.

Salam takzim dari kami,
Cahaya Foundation
Selengkapnya