Tampilkan postingan dengan label Bakti Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bakti Sosial. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Januari 2018

Keluarga Bahagiakan Lansia




KOTA BEKASI -- Menjadi tua adalah sebuah keniscayaan. Banyak dijumpai pengalaman bahwa justru di masa tua lah seseorang seperti tercerabut dari hiruk pikuk ramainya kehidupan. Tugas bagi mereka yang masih berada dalam usia produktif lah untuk membuat para lansia berbahagia dan tidak merasa kesepian. 

Kesepian, menurut penelitian John Cacioppo, profesor psikologi dari University of Chicago, Amerika Serikat, merupakan penyebab utama kematian bagi orang lanjut usia dengan usia 60 tahun ke atas. Bahkan secara umum, prosentasenya mencapai 14 persen dari penyebab kematian lain. Di usia senja, orang tua cenderung memiliki perasaan terisolasi dari orang lain, yang kemudian akan menyebabkan berbagai gangguan fisik, seperti gangguan tidur, peningkatan tekanan darah, peningkatan hormon stres, gangguan pada sel-sel imun dan meningkatkan depresi.

Pada kesempatan di pagi hari Minggu (21/1), Cahaya Foundation mendapat amanah, berupa titipan kebahagiaan untuk disampaikan kepada 50 orang lansia dhuafa yang sudah terdata di sekitar wilayah Bekasi Jaya, Bekasi Timur dan Marga Mulya, Bekasi Utara, dua wilayah yang dibatasi oleh sebuah sungai besar yang membelah Kota Bekasi.

Dengan tema kegiatan; "Keluarga Bahagiakan Lansia", yang mana para relawan yang ikut terlibat sebagian besar adalah para keluarga, yang terdiri dari pasangan suami istri dengan membawa serta anak-anak mereka. Mengunjungi langsung ke rumah-rumah para lansia penerima manfaat berdasarkan data yang sudah disediakan. Seakan-akan mereka sedang berkunjung ke rumah kakek nenek mereka pada saat libur sekolah. 

"Kegiatan seperti ini sangat seru dan asyik. Sebuah solusi alternatif mengalihkan mindset anak-anak dari mall kepada kegiatan yang lebih edukatif, riil dan bermanfaat. Memanusiakan dan memuliakan lansia akan menumbuhkan mindset anak-anak agar lebih sayang kepada orangtua", tegas Rahmi Primaswari, salah seorang relawan yang membawa serta suami dan kedua buah hatinya.

Wiwik Rahayu, koordinator kegiatan mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sengaja dikemas sedemikian rupa agar antara relawan yang berbagi dengan para lansia penerima manfaat terjalin ikatan emosional yang kuat. "Sengaja setiap relawan, beserta keluarga yang dibawanya, door to door langsung membawa bingkisan ke rumah-rumah para lansia yang sudah terdata, mengunjungi, bersilaturahmi, ngobrol banyak hal, tertawa dan menangis bersama bagaikan keluarga yang sudah lama tidak pernah bertemu, agar terjalin chemistry yang kuat antara relawan dengan kakek nenek yang kita santuni", paparnya.

Berbagi kebahagiaan yang paling dasar dan mudah adalah dengan memberi perhatian dan senyum, karena perhatian dan senyum dapat memperbaiki suasana hati, mengurangi stres, dan memudahkan orang saat berinteraksi.  Perhatian dan senyum adalah cara paling murah untuk mendatangkan berkah. Perhatian dan senyum itu dapat menular, seperti halnya perbuatan baik lainnya. (Cahaya Foundation / Donna Aristhea)

#CahayaFoundation #Keluarga #Berbagi #Bahagia #Lansia #Dhuafa #Bekasi #Jabodetabek #Indonesia

Selengkapnya

Jumat, 19 Januari 2018

Sedekah Makan Siang Jum'at Berbagi





Siang selepas ibadah shalat Jum'at, kantor Cahaya Foundation yang berada persis di belakang RS Mekarsari Bekasi mendapat kiriman beberapa puluh kotak nasi dari sebuah Rumah Makan yang dipesan oleh seseorang yang mengatasnamakan diri sebagai Hamba Allah. "Ada titipan sedekah makan siang untuk dibagikan kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung", ujar kurir dari rumah makan tersebut. Dari tampilan wadahnya, isi kotaknya sepertinya cukup istimewa dan samar-samar aroma yang menguar dari dalamnya sangat menggugah selera. 

Sasaran penyebaran sudah ditentukan. Lokasi tidak jauh dari kantor Cahaya Foundation, di sekitar Jalan KH Agus Salim dan Jalan Ki Mangunsarkoro, yang kebetulan banyak dijumpai bapak-bapak pengemudi becak dan beberapa orang pemulung yang kerap kali melintas mencari nafkah. 

Dengan menggunakan 1 buah sepeda motor, pendistribusian sedekah makan siang cukup dilakukan oleh 2 orang saja yang menyebarkan. Salah seorang mengemudikan kendaraan, sedangkan salah seorang yang lainnya membawa 2 kantong plastik besar kotak nasi di kiri kanan tangannya. Cuma dalam waktu tidak lebih dari 1 jam dan cukup 3 kali bolak balik mengambil untuk kemudian didistribusikan, maka selesai sudah kegiatan sedekah makan siang dilakukan. 

Teringat sebuah kisah tentang sedekah makan siang di hari Jum’at  yang pernah ada di zaman Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Disebutkan dalam Shahihain, dari Abu Hazim Radhiyallahu 'Anhu, dari Sahal Radhiyallahu 'Anhu berkata, “Kami sangat gembira bila tiba hari Jum’at.” Saya (Abu Hazim) bertanya kepada Sahal: “Mengapa demikian?” Jawabnya:  “Ada seorang nenek tua yang pergi ke Budha’ah -sebuah kebun di Madinah- untuk mengambil ubi dan memasaknya di sebuah periuk dan juga membuat adonan dari biji gandum. Apabila kami selesai shalat Jum’at, kami pergi dan mengucapkan salam padanya lalu dia akan menyuguhkan (makanan tersebut) untuk kami. Itulah sebabnya kami sangat gembira. Tidaklah kami tidur siang dan makan siang kecuali setelah jumat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kegiatan sedekah makan siang di hari Jum'at kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung ini bisa menjadi sarana untuk membangun rasa empati/kepedulian kepada sesama dan sebuah terapi untuk melunakkan kekerasan hati pada diri kita yang kerap tidak kita sadari. Kegiatan yang sederhana dan relatif murah, karena disesuaikan dengan kemampuan kita dan bisa dilakukan di sekitar kantor atau tempat tinggal kita di waktu istirahat setelah shalat Jum'at.

Sedekah makan siang bagi saudara-saudara kita yang kurang beruntung, yaitu para fuqoro’ dan masakin, adalah salah satu amal kebaikan yang sangat dicintai Allah. Kegiatan sosial ini akan semakin berkah karena bisa menjadi sebab mempererat tali ukhuwah dan membahagiakan orang-orang susah. Lebih-lebih bisa dijadikan sarana menyampaikan dakwah dan nasihat; sehingga jasmani dan rohani sama-sama dapat nutrisi. (Cahaya Foundation / Wiwik)

#CahayaFoundation #Berkah #Jumat #Donasi #Sedekah #Berbagi #Bekasi #Jabodetabek #Indonesia
Selengkapnya

Jumat, 05 Januari 2018

Ada Panasbung Di RSUD Kota Bekasi

BEKASI KOTA -- "Eka, komunitas gue, PPMI, bisa nitip nyebarin nasi bungkus ya.... Ada titipan 150 bungkus nih buat besok pas jam makan siang. Terserah mau disebar kemana aja boleh yang penting bisa bermanfaat buat yang betul-betul butuhin. Tapi gue gak bisa ikut nih, maklum jadwal syuting padat merayap...bla bla bla...", demikian isi pesan singkat yang tidak terlalu singkat pada aplikasi media sosial di perangkat seluler milik Eka Diah Purwanti, Kepala Divisi Kesehatan Cahaya Foundation, pada malam tadi.

Pagi tadi, Eka menyebarkan informasi tersebut ke segenap jajaran Pasukan Nasi Bungkus-nya, yang segera direspon dengan penuh suka cita, terlihat 3 orang Pasukan Nasi Bungkus Cahaya Foundation sudah menyatakan stand by di lokasi yang ditentukan, yaitu Ruang Rawat Inap kelas 3 RSUD Kota Bekasi. 

Jam 10 pagi tadi, kurir penjemput bergerak ke alamat rumah si pemberi informasi untuk menjemput rizki jum'at bagi saudara-saudara kita yang memang membutuhkan. Setiba di alamat yang dituju, tak memakan waktu lama, semua titipan segera dibawa. Sasaran pada Jum'at minggu ini adalah para penunggu pasien di ruang rawat inap Kelas 3 di RSUD Kota Bekasi, dengan terlebih dahulu menelepon pihak Rumah Sakit meminta izin untuk membagikan nasi bungkus bagi penunggu pasien di ruang rawat inap Kelas 3 Rumah sakit tersebut.






1 jam kemudian, titipan sudah tiba di RSUD Kota Bekasi. Pasukan Nasi Bungkus, yang semuanya srikandi bermasker segera bergerak cepat, berbagi tugas dan sasaran. Masing-masing membawa 4 kantong plastik besar berisi 40 buah kotak nasi. Walaupun mereka semua perempuan, tapi gerak mereka sangat sigap, cepat dan cekatan, seperti sudah terbiasa melakukan hal seperti ini. Ruangan demi ruangan dimasuki. Sambil membagikan nasi kotak, mereka berbincang-bincang dengan pasien mengenai kondisi sakitnya. Berempati dan memberi semangat untuk menguatkan mental mereka agar selalu tegar dalam menghadapi cobaan.

Bertepatan dengan selesainya sholat Jum'at, semua titipan sudah selesai ditunaikan. Ada rasa bahagia manakala menyaksikan para penunggu pasien ruang rawat inap kelas 3 itu menikmati nasi kotak yang telah mereka terima. Wujudnya memang cuma nasi kotak. Harganya pun mungkin tak seberapa. Tapi bagi mereka yang memang membutuhkan saat itu, mungkin bisa jadi seperti barang mewah, juga merupakan bantuan yang simpel tetapi dibutuhkan dan bisa diterima siapa pun.

Tempo hari ada sahabat yang pernah berpesan, "Apapun yang dititipkan/diamanahkan, wajib segera ditunaikan apabila kita sudah menyanggupinya, sesuai dengan kemampuan kita. Yang terpenting, jangan pernah bosan untuk selalu menebar kebaikan dan memberi manfaat bagi sesama, sekecil apapun bentuknya. Mumpung kita masih hidup." 

#CahayaFoundation #Panasbung #JumatBerbagi #JumatBerkah #RSUDKotaBekasi #Bekasi #Jabodetabek #Indonesia
Selengkapnya

Kamis, 21 Desember 2017

Santunan Yatim Di Margahayu, Kota Bekasi


KOTA BEKASI -- Al-Qur’an menyebutkan sebanyak 23 kali perkataan 'anak yatim', memerintahkan untuk memperlakukannya dengan sebaik-baik perlakuan, berkata dengan perkataan yang baik lagi lemah lembut, dan menafkahi mereka, yang pastinya memerlukan perhatian, pembelaan dan tanggung jawab dari kita bersama agar mereka bisa belajar dengan tenang, hidup layak dan bisa bergembira seperti anak-anak lainnya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Turmudzi, dan Abu Daud, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya). Dalam hadits tersebut jelas tersurat, sungguh betapa besarnya perhatian Nabi Muhammad SAW terhadap anak yatim.

Selaras dengan perintah dalam Al-Qur'an, dan yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, keluarga almarhum bapak Rohadi, melalui anak-anaknya, mengundang 30 anak yatim Marga Mulya binaan Cahaya Foundation, dan 20 anak yatim warga sekitar di kediamannya, di bilangan Karang Kitri, Margahayu, Kota Bekasi, Senin (18/12), untuk diberi santunan dan tali kasih.

"Cuma ngundang ngajak makan-makan anak-anak yatim binaan Cahaya Foundation dan anak-anak yatim warga sekitar, sekaligus ngasih santunan dan tali kasih untuk mereka. Sebentuk kecil rasa syukur kami kepada Allah SWT dengan berbagi dan memberi perhatian kepada anak-anak yatim ini", terang putri sulung almarhum bapak Rohadi, Titi Rohati.



Acara santunan ini biasa dilakukan oleh Cahaya Foundation yang bekerjasama dengan donatur secara individu ataupun bersama-sama agar terjalin ikatan emosional yang lebih mendalam antara pemberi santunan dengan penerima santunan. Kegiatan santunan langsung ini merupakan bagian dari program pemberdayaan Cahaya Foundation melalui donasi zakat, infak dan sedekah donatur perorangan. Selain santunan langsung, ada juga beberapa program yang sifatnya berkelanjutan, seperti program pendidikan dan ekonomi.

#CahayaFoundation #Pemberdayaan #Santunan #Yatim #Zakat #Infak #Sedekah #Wakaf #Bekasi #Indonesia
Selengkapnya

Sabtu, 25 November 2017

Sosialisasi Kesehatan Di Bekasi Utara

BEKASI UTARA -- Cahaya Foundation bekerjasama dengan Rumah Sakit Mekarsari Bekasi, kembali melakukan sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS-NIK) Kota Bekasi, dan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dengan tema "Menjalin Cinta Bersama", di RT 001 s/d 005, RW 001, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (25/11).


"Kegiatan sosialisasi ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa program JKN  dan program KS-NIK merupakan program jaminan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat. Baik JKN, yang merupakan program dari pemerintah pusat, maupun KS-NIK, yang merupakan program dari Pemerintah Kota Bekasi, adalah tanggung jawab kita bersama untuk menyampaikannya," kata Fitri Septividya Sari, selaku humas RS Mekarsari Bekasi.


Kepala Divisi Kesehatan Cahaya Foundation, Eka Diah Purwanti, menjelaskan mengenai tatacara mendapatkan KS-NIK dari Pemerintah Kota Bekasi. Juga memberikan informasi mengenai regulasi, pelayanan, fasilitas, dan status kepesertaan JKN. "Apabila pada prakteknya terdapat kendala, atau kurang paham prosedurnya, atau agak kesulitan untuk mendapatkannya, maka Relawan Pendamping Cahaya Faundation bersedia memberikan advokasi", terangnya.

"Untuk itu, peran aktif masyarakat untuk mendapatkannya sangat diharapkan. Warga Marga Mulya bisa menghubungi Cahaya Foundation bila mengalami kesulitan untuk mendapatkannya. Nanti bapak-bapak dan ibu-ibu akan diarahkan dan diberi pendampingan bila mengalami kesulitan," imbuhnya.



Warga yang diundang dan hadir dalam sosialisasi tersebut terdiri dari masyarakat setempat dan para Ketua RT hingga Ketua RW sebagai tokoh masyarakat, agar mengetahui tentang layanan JKN dan KS-NIK serta prosedur dan tatacara berobat ke RS Mekarsari Bekasi.

Pada kesempatan tersebut, dr. Awab Zakie Habibie, dokter UGD RS Mekarsari Bekasi yang turut dalam kegiatan tersebut, memberikan uraian tentang berbagai jenis penyakit yang rentan berkembang di lingkungan masyarakat yang tinggal di pemukiman padat penduduk, dan memberikan langkah praktis pertolongan pertama untuk mengantisipasinya.

"Nanti kalau mau berobat ke RS Mekarsari Bekasi, bapak ibu bisa menghubungi pak Sugeng di bagian marketing, atau apabila ada kendala dalam penjaminannya silahkan hubungi Cahaya Foundation," katanya.



Acara ditutup dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat yang hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut.
Selengkapnya

Jumat, 17 November 2017

Jum'at Berbagi

BEKASI KOTA -- "Eka, gue ada titipan nasi bungkus nih di rumah, 75 biji, cepetan diambil sekalian jemput gue ya, udah kesiangan nih... Kemana kita mau bagiin?", demikian kalimat yang nyerocos pertama kali saat perangkat seluler milik Eka Diah Purwanti, Kepala Divisi Kesehatan Cahaya Foundation, diangkat pada siang selepas sholat Jum'at kemarin.


Sesaat itu pula Eka, dengan ditemani oleh 2 orang Relawan Pendamping Cahaya Foundation, segera bergerak ke alamat rumah si penelepon untuk menjemput rizki jum'at bagi saudara-saudara kita yang memang membutuhkan. Setiba di alamat yang dituju, tak memakan waktu lama, semua titipan segera dibawa. Sasaran pada Jum'at minggu ini adalah para penunggu pasien di ruang rawat inap Kelas 3 di RS Mekarsari Kota Bekasi, juga para abang becak di sekitar Rumah Sakit, dengan terlebih dahulu menelepon pihak Rumah Sakit meminta izin untuk membagikan nasi bungkus bagi penunggu pasien di ruang rawat inap Kelas 3.


Tepat pukul 13.30 para Relawan Pendamping Cahaya Foundation tiba di RS Mekarsari Kota Bekasi. Tim segera bergerak cepat, berbagi tugas dan sasaran. Masing-masing membawa 2 dus berisi beberapa belas bungkus nasi. Walaupun mereka semua perempuan, tapi gerak mereka sangat sigap, cepat dan cekatan, seperti sudah terbiasa melakukan hal seperti ini. Ruangan demi ruangan dimasuki. Sambil membagikan nasi bungkus, mereka berbincang-bincang dengan pasien mengenai kondisi sakitnya. Berempati dan memberi semangat untuk menguatkan mental mereka agar selalu tegar dalam menghadapi cobaan.


Berbarengan dengan kumandang adzan ashar, semua titipan sudah selesai ditunaikan. Ada rasa bahagia manakala menyaksikan para penunggu pasien ruang rawat inap kelas 3 itu menikmati nasi bungkus yang telah mereka terima. Wujudnya memang cuma nasi bungkus. Harganya pun mungkin tak seberapa. Tapi bagi mereka yang memang membutuhkan saat itu mungkin bisa jadi seperti barang mewah, juga merupakan bantuan yang simpel tetapi dibutuhkan dan bisa diterima siapa pun.

Masih segar dalam ingatan petuah orangtua dan guru-guru semasa sekolah dahulu, "Hidup harus bisa bermanfaat untuk orang banyak, karena cuma itu bekal yang akan kita bawa kelak saat kita dipanggil oleh Sang Pencipta, yaitu amal perbuatan baik kita. Orang yang paling sukses di dunia adalah orang yang paling bisa memberi manfaat bagi orang lain."

Selengkapnya

Sabtu, 21 Oktober 2017

Berbagi Bahagia Bersama Janda Dhuafa

Berbagi Bahagia Bersama Janda Dhuafa

BEKASI TIMUR -- Semua perempuan pasti ingin terpenuhi semua kebutuhan hidupnya, minimal, pemenuhan hajat dasar kebutuhan hidup tercukupi. Apalagi jika seorang suami, sebagai kepala keluarga, yang bertanggung jawab dalam hal pemenuhan kebutuhan tersebut, masih ada dalam keluarga. Dengan adanya kepala keluarga, kekhawatiran yang mendasar mengenai masalah sosial dan ekonomi bisa tertutupi. Namun, tentunya hal tersebut tidak terjadi bagi semua orang. Banyak perempuan yang terpaksa harus berjuang ekstra keras untuk mencukupi kebutuhan hidup bagi diri sendiri dan anak-anaknya, yaitu kaum janda.

Sabtu (21/10), Cahaya Foundation, dibantu Rumah Pelangi dan PS Cinong Babelan Bekasi, mengadakan acara santunan bagi 25 orang janda dhuafa dengan tema “#BerbagiBahagia”. Dalam acara yang bertempat di Kantor Cahaya Foundation, Jl. Bandung Kav 2A No. 1B, Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, hadir 25 orang janda dhuafa yang telah disurvey dan dipilih oleh para relawan dari Rumah Pelangi dan PS Cinong Babelan Bekasi, yang kemudian juga menyediakan diri untuk melayani menjemput dan mengantar mereka satu per satu dari dan ke rumah mereka masing-masing.

Salah seorang Pembina Cahaya Foundation, Nurul Wijayati mengatakan, pemberian santunan diberikan secara langsung ke tangan yang berhak dan layak menerimanya. Selain 25 bingkisan barang kebutuhan pokok yang diberikan, sebanyak 50 bingkisan dalam bentuk lainnya, setiap hari Jum'at akan diberikan langsung kepada para dhuafa di rumah mereka. Perempuan yang memakai kerudung bermotif dan mengenakan rompi khas Cahaya Foundation berwarna merah biru ini, juga menyampaikan, janda-janda tersebut bertempat tinggal di wilayah Kelurahan Bekasi Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Dekat dengan Kantor Cahaya Foundation.

Cahaya Foundation merencanakan, santunan dapat selalu diberikan secara berkelanjutan dengan sasaran yang berbeda-beda setiap kali ada titipan dari para donatur yang berkenan menyisihkan sebagian rizki terbaiknya. Mengenai alasan mengapa saat ini acara dilaksanakan di Kantor Cahaya Foundation, Nurul mengatakan, dikarenakan lokasinya sudah sangat dikenal dan mudah diakses dari manapun. 

Meski acara itu terkesan tiba-tiba dan direncanakan secara mendadak, pada dasarnya Cahaya  Foundation ingin membantu meringankan beban hidup sehari-hari para janda dhuafa. “Kami ingin membuat mereka bahagia, walaupun sekecil apapun bentuknya,” ujar Nurul. Ia juga mengatakan, salah satu tujuan dilaksanakannya acara ini adalah agar mereka lebih kuat menjalani hidup dengan adanya kepedulian dari kita semua. 

Berbagi Bahagia Bersama Janda Dhuafa

Adapun cara mewujudkan tujuan tersebut dalam acara ini adalah dengan memberikan sesi motivasi dan bantuan. Isi santunan yang diberikan adalah bahan-bahan kebutuhan pokok selama satu bulan. 

Nurul, dibantu Eka Diah Purwanti, Kepala Divisi Kesehatan Cahaya Foundation, menyemangati para janda dhuafa yang ada pada saat itu untuk tetap bangga dengan kondisi mereka dan terus berjuang menghidupi anak cucu. Selain itu, Eka memberi semangat para tamu istimewa itu dengan “sugesti”, “Jangan malu dan minder menjadi janda, karena hal itu bukanlah kehendak kita, tapi juga jangan lama-lama jadi dhuafa. Ayo kita bangkit dengan segala kemampuan yang kita punya dan upaya yang kita bisa. Saya aja yang penyakitan begini masih bisa berbuat untuk orang lain, saya yakin ibu-ibu disini pasti lebih hebat dari saya.” Selain itu, Eka juga menyampaikan pentingnya untuk tetap berjuang dan tidak menghiraukan nyinyiran sebagian masyarakat yang meremehkan status janda.

Seusai acara motivasi, Nurul dan Jamal, Guru Besar PS Cinong Babelan Bekasi, menyerahkan bingkisan secara simbolis kepada dua orang janda sebagai perwakilan. Selanjutnya para relawan dari Rumah Pelangi dan PS Cinong Babelan Bekasi menyerahkan semua bingkisan kepada para janda dhuafa yang diundang tersebut.

Pada kesempatan lain, Direktur Eksekutif Cahaya Foundation, Eko Prasetyo, menyatakan sangat bahagia kedatangan tamu para janda dhuafa yang telah disurvey dan dipilih untuk menerima santunan, dan berharap mereka dapat terus tersenyum. 

Salah seorang peserta acara, Manih (51 tahun), adalah salah seorang warga binaan yang suaminya merupakan pasien dampingan Cahaya Foundation dan belum lama meninggal karena penyakit yang diidapnya. Ia bersyukur bisa diundang dalam kegiatan ini. “Saya senang sekali, bahagia sekali ada orang yang mau peduli dan memperhatikan saya,” ujarnya. 

#CahayaFoundation #BerbagiBahagia #janda #mandiri #dhuafa #Bekasi

Sumber:
http://singkapbekasi.com/
http://www.wajahbekasi.com/
http://www.redaksibekasi.com/
http://www.bekasitoday.com/
Selengkapnya